Tesaurus atau juga sering ditulis Thesaurus biasa diartikan sebagai kamus sinonim. Padahal antara kamus dan tesaurus jelas jauh berbeda. Kamus berasal dari bahasa arab qawamus (baca: qowamus) yang berarti samudera. Sedangkan tesaurus berasal dari bahasa Yunani. Untuk lebih jelas dan mempermudah untuk memahami pengertian tesaurus, berikut ini penjelasannya.
BACA JUGA: SEJARAH PERKEMBANGAN TESAURUS
BACA JUGA: SEJARAH PERKEMBANGAN TESAURUS
Kata tesaurus berasal dari kata thesauros, bahasa Yunani, yang bermakna ‘khazanah’. Lambat laun, kata tersebut mengalami perkembangan makna, yakni ‘buku yang dijadikan sumber informasi’. Tesaurus berisi seperangkat kata yang berhubungan (superordinat, hiponim, sinonim, antonim, atau meronim). Pada dasarnya, tesaurus merupakan saran untuk mengalihkan gagasan ke dalam sebuah kata, atau sebaliknya. Oleh karena itu, lazimnya tesaurus disusun berdasarkan gagasan atau tema. namun, untuk memudahkan pengguna dalam pencarian kata, penyusunan tesaurus pun berkembang, kini banyak tesaurus yang dikemas berdasarkan abjad. Bahkan, urutan sinonim, hiponim, antonim, atau pun meronimnya disusun berdasarkan abjad.
Tesaurus dibedakan dari kamus
. Di dalam kamus dapat dicari informasi tentang makna kata, sedangkan di dalam tesaurus dicari kata yang akan digunakan untuk mengungkapkan gagasan pengguna. Dengan demikian, tesaurus dapat membantu penggunanya dalam mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan sesuai dengan apa yang dimaksud. Misalnya untuk pencarian kata akademi, pengguna hanya mengingat kata perguruan tinggi. Karena akademi merupakan sejenis perguruan tinggi, yang berarti hiponim dari kampus atau perguruan tinggi, kata itu dapat dicari pada entri guru, perguruan tinggi / universitas. Pada entri tersebut akan dijumpai entri guru, bentuk turunan perguruan tinggi. Untuk kemudian dapat diketahui sinonimnya.
Tesaurus sangat berguna orang yang berprofesi di bidang komunikasi seperti wartawan, penulis, penerjemah, pembuat iklan (copy writer), redaktur, dan orator atau pengonsep naskah pidato. Di samping itu, tesaurus juga berguna dalam pengajaran bahasa. Oleh karena itu dapat dimanfaatkan oleh pengajar dan pelajar.
Penyebutan tesaurus sebagai sinonim ada benarnya meskipun tidak sepenuhnya benar. Maka yang lebih tepat adalah tesaurus tetap disebut sebagai tesaurus. Lain halnya dengan pengertian kamus yaitu buku yang memuat daftar kata beserta pengertian. Karena tidak berisi pengertian maka tidak dapat disebut sebagai kamus. Kamus ya kamus, tesaurus ya tesaurus.
Rujukan:
Sugono, Dendy (Peny.) 2009. Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa dan Mizan.